Monday, 16 September 2019

GEOMETRI JALAN TAMBANG

Posted by Admin on Monday, 16 September 2019

geometri jalan tambang jalan tambang hauling road jalan tambang batubara jalan batubara hauling adalah geometri jalan tambang adalah jurnal geometri jalan tambang skripsi geometri jalan tambang buku geometri jalan tambang standar geometri jalan tambang perhitungan geometri jalan tambang analisis desain geometri jalan tambang geometri jalan angkut tambang analisis geometri jalan tambang

GEOMETRI JALAN TAMBANG

Jalan Angkut Tambang

Beberapa faktor penunjang dalam mengpprasikan alat angkut adalah kondisi dimensi jalan yang meliputi lebar, panjang, besarnya tikungan serta kemiringan dari pada jalan angkut serta konstruksi jalan yang digunakan.

Geometri jalan tambang
Geometri jalan tambang yang memenuhi syarat adalah bentuk dan ukuran-ukuran dari jalan tambang tersebut sesuai dengan bentuk, ukuran dan spesifikasinya alat angkut yang digunakan serta kondisi medan yang ada sehingga dapat menunjang keamanan dan keselamatan aktifitas pengangkutan.
Adapun faktor-faktor yang merupakan geometri penting yang akan mempengaruhi keadaan jalan angkut yaitu lebar jalan, jari-jari tikungan dan kemiringan jalan. Baca juga artikel terkait Jalan Tambang

1. Lebar jalan angkut

a. Lebar pada jalan lurus
Lebar jalan angkut pada tambang biasanya dibuat untuk jalur ganda dengan lalulintas satu arah ataupun dua arah. Dalam kenyataannya, semakin lebar jalan angkut, maka semakin baik pula keamanan dan kelancarannya aktifitas pengangkutan.




Lebar jalan angkut pada jalur ganda atau lebih menurut standar AASHTO (American Association of state and Highway Transportation Official) Manual Rular Highway disign, harus ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan.
L = n.Wt + (n+1)(1/2.Wt)

Keterangan:
L = lebar jalan angkut (meter)
n = jumlah jalur (meter)
Wt = lebar alat angkut (meter)

b. Lebar jalan pada belokan
Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan biasanya dibuat selalu lebih lebar daripada lebar jalan lurus. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya penyimpangan lebar alat angkut yang disebabkan oleh sudut yang dibentuk oleh roda depan dengan badan truck saat melintasi tikungan.


Untuk lajur ganda, maka lebar jalan minimum pada belokan didasarkan atas:
  1. lebar jalan ban
  2. lebar juntai (overhang) bagian depan dan belakang alat angku
  3. jarak alat angkut pada saat bersimpangan
  4. jarak dari kedua tepi jalan

Perhitungan terhadap lebar jalan angkut pada tikungan dapat menggunakan rumus:

W = n (U+Fa+Fb+Z) + C
C = Z = 1/2 (U+Fa+Fb)

W = lebar jalan angkut pada tikungan (meter)
N = jumlah jalur
U = jarak jejak roda kendaraan (meter)
Fa = lebar juntai depan (meter)
Fb = lebar juntai belakang (meter)
Z = lebar bagian tepi jalan (meter)
C = jarak antar kendaraan (meter)

2. Kemiringan Jalan Angkut
Kemiringan jalan angkut (grade) berhubungan langsung dengan alat angkut baik itu dari pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan jalan angkut biasanya dinyatakan dalam persen (%). Dalam pengertiannya, kemiringan 1% bearti jalan tersebut naik atau turun 1 meter pada 1 ft untuk setiap jarak mendatar sebesar 100 meter atau 100 ft.

Grade = ∆h/∆j x (100%)

Dimana:
∆h = beda elevasi antar dua titik yang di ukur (meter)
∆j = jarak antara dua titik yang diukur (meter)

Secara umum kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik oleh alat angkut besarnya 8% atau dengan sudut kemiringan 0-5 derajat.

3. Rimpull dan Tahanan
Untuk dapat mengetahui kemampuan suatu truck dalam melewati suatu jalan angkut dengan kondisi tertentu diperlukan besarnya rimpull pada tiap gear. Jadi rimpull yang tersedia harus lebih besar dari besarnya rimpull yang diperlukan untuk mengatasi berbagai tahanan. Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin suatu alat kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalur jalan (Prodjosumarto, 1995).
Besar kecilnya rimpull bergantung pada kecepatan gear yang dipakai. Rimpull biasanya dinyatakan dalam pound (lb). Rimpull dapat dihitungan dengan rumus persamaan berikut (Prodjosumarto, 1995):

RP= HPx375xEffM /V

Dimana:
RP = rimpull
HP = house power
Effm = efisiensi mesin
loading...

Previous
« Prev Post

1 comment:

  1. Perhitungannya ya luar biasa, gak sembarangan buat jalan untuk truck² raksasa.

    Iya juga sih, kalau sampai keperosok repot juga buat angkatnya kan, dia saja sudah berat, alat berat model apa yang nanti buat dipakai angkat kalah kejungkal itu truck raksasa.

    Sudah seperti autobots aja, transformers.

    ReplyDelete