GAS bumi adalah gas yang didapat dari reservoir di dalam perut bumi, biasanya bergabung dengan minyak bumi yang disebut sebagai associated gas. Namun sebagian dijelaskan, ada juga reservoir yang khusus menghasilkan gas, dalam hal ini disebut non-associated gas.
Gas bumi atau gas alam bukan saja merupakan gas bakar yang paling penting, tetapi juga merupakan bahan baku utama untuk berbagai sintesis kimia.
Gas bumi dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas bumi lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Pemahaman mengenaisifat gas bumi sangat penting untuk menentukan prosedur dalam penanganan atau pengelolaannya.
A. GAS BUMI SECARA KIMIA
Komponen utama dalam gas bumi adalah metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringat. Gas bumi juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10), pentana (C5H12) hingga molekul karbon lebih berat dari hexane (C6H14), selain juga gas-gas lain seperti karbondioksida, nitrogen, oksigen, sulfur (belerang) dan lain-lain. Gas bumi juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium. Namun tidak tertutup kemungkinan ada reservoir dimana komposisi lain mendominasi, pada saat itu akan dikaji pemanfaatannya sesuai kandungan gas yang ditemukan.Tidak semua kandungan gas bumi berwujud gas di dalam kondisi atmosfer ik. Tetapi, karena suhu dan tekanan di bawah tanah lebih besar daripada suhu dan tekanan di permukaan, maka hidrokarbon yang lebih besar, seperti pentana heksana, dan heptana berada dalam keadaan berwujud gas. Setelah berada di permukaan, gas-gas yang lebih berat tersebut akan mengalami kondensasi (berubah wujud dari gas menjadi cair) yang disebut kondensat.
Gas bumi memiliki daya bakar yang baik, yang biasanya ukuran daya bakar ini dinyatakan dengan nilai kalo atau gross heating value.
Nilai kalo gas bumi adalah gabungan dari nilai kalor komponen hidrokarbon sesuai komposisinya masing-masing.
Identifikasi nilai kalor dari masing-masing komponen hidrokarbon sebagai berikur:
- Methane dengan nilai kalor 1012
- Ethane dengan nilai kalor 1783
- Prospane dengan nilai kalor 2557
- isobutane dengan nilai kalor 3354
- n-butane dengan nilai kalor 3369
- isopotane dengan nilai kalor 4001
- n-petane dengan nilai kalor 4009
B. PENGOLAHAN GAS BUMI
Kandungan gas bumi jauh lebih sederhana daripada minyak bumi, karena hanya memiliki satu rantai lurus (alkana).Pemanfaatan gas bumi dari tiap komponen berbeda-beda peruntukannya. Metana dan Etana adalah komponen utama penyusun gas pipa, LNG dan CNG. Propana dan Butana adalah komponen penyusun LPG, sedangkan Pentana dan komponen hidrokarbon berat lainnya (Pentana+) adalah komponen penyusun solvent.
Untuk memanfaatkan setiap komponen tersebut, gas bumi harus diproses melalui beberapa tahapan yaitu :
- PEMURNIAN Pada tahap ini gas dipisahkan dari pengotornya impurities yang merupakan produk yang tidak berguna.
- PEMISAHAN KOMPONEN Pemisahan komponen dilakukan dengan metode distilasi (Pemisahan dengan menggunakan perbedaan titik didih). Alat yang digunakan adalah kolom distilasi bertingkat yang memisahkan kandungan gas sesuai peruntukan di atas tadi.
- PROSES LANJUTAN Masing-masing produk turunan dari gas bumi tersebut akan menuju proses lanjutan. Metana sebagai produk utama dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi gas pipa, LNG melalui liquefaction plant, atau CNG (compressed natural gas) melalui CNG plant. Sementara itu kandungan propane dan butane akan diproses menjadi LPG dalam tabung bertekanan melalui LPG processing plant. Sementara kandungan C5+ harus distabilkan dahulu melalui condensate stabilizer sebelum diproses menjadi produk komersial seperti solvent.
Proses pemisahan impurities ini dilakukan melalui metode absorpsi (penyerapan secara fisik) dan absorpsi (penyerapan secara kimiawi).
Kolom distilasi yang pertama adalah de-methanizer yang bertugas memisahkan metana dari hidrokarbon lainnya. Kemudian yang kedua adalah de-ethanizer yang bertugas memisahkan etana dari hidrokarbon lainnya. Terakhir ada de-butanizer yang bertugas memisahkan butana dari pentana+.
Sumber: Mozaik Minyak dan Gas Bumi Indonesia